Senin, 06 April 2015

hasil penelitian potensi kelurahan Rua kecamatan pulau ternate



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sesuai perkembangan arus globalisasi dan informasi secara otomatis dapat merancang tingkat perkembangan dan pengetahuan masyarakat dalam segala bidang, salah satunya adalah  bidang penyelengaraan pemerintahan.
Terwujudnya penyelengaraan pemerintahaan adalah kehendak semua pihak, keadaan tersebut banyak hal yang perlu di lakukan, salah satu diantaranya di nilai mempunyai peran yang cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat oleh karena itu pemerintah dalam hal ini mempunyai tanggung jawab pada setiap tuntutan masyarakat untuk mendukung perkembangan ekonomi dan memiiki peran penting dalam penanggulangan kemiskinan dan meniigkatkan kesehjateraan masyarakat.
Sesuai dengan visi, misis strategi dan arah kebijakan pembangunan kota ternate, memprioritas pembangunan pemerintahan yang baik, dengan kapasitas sumber daya aparatur yang profesional, bersih dan berwibawa, serta birokrasi yang efesien, efektif, inovatif, dan responsif.
Kami menyadari bahwa  penyusunan laporan ini untuk memberikan masukan utama yang menjai pertimbangan bagi perumus kebijakan di tingkat kecamatan, untuk menyusun perencanaan di tinggkat kecamatan, dalam pelaksanaan penyelenggaraan aparatur kelurahan yang berperan langsung sebagai mediator serta pelayanan terhadap masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kami menyusun laporan ini sesuai dengan data sebenarnya yang sangat bermanfaat bagi para penggunaan data, terlebih bagi pemerintahan terutama pada  tingkat kecamatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1.      Apa itu Desa/Kelurahan Rua dan letak desa/kelurahan Rua?
2.      Potensi apa saja yang ada di Desa/Kelurahan Rua?
3.      Bagaimana perkembangan perekonomian di Desa/Kelurahan Rua?
4.      Apa saja permasalahan yang ada di desa Rua?
5.      Bagaimana solusi dari permasalahan yang ada di Desa/Kelurahan Rua?
6.      Bagaimana konsep pengembangan dari Desa/Kelurahan Rua?


C.      Tujuan dan Manfaat
   
 1.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu Desa/Kelurahan Rua dan letak desa/kelurahan Rua
2.      Untuk mengetahui potensi apa saja yang ada di Desa/Kelurahan Rua
3.      Untuk mengetahui bagaimana perkembangan perekonomian yang ada di  Desa/Kelurahan Rua
4.      Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang ada di Desa Rua
5.      Untuk mengetahui bagaimana solusi dari permasalahan yang ada di Desa/Kelurahan Rua
6.      Untuk mengetahui bagaimana konsep pengembangan yang ada di Desa/Kelurahan Rua
    2. Manfaat
1.      Dapat mengetahui apa itu Desa/Kelurahan Rua
2.      Dapat mengetahui potensi apa saja yang ada di Desa/Kelurahan Rua
3.      Dapat mengetahui bagaimana perkembangan perekonomian yang ada di Desa/Kelurahan Rua
4.      Dapat  mengetahui apa saja permasalahan yang ada di Desa/Kelurahan ….
5.      Dapat mengetahui bagaimana solusi dari permasalahan yang ada di Desa/Kelurahan Rua
6.      Dapat mengetahui bagaimana konsep pengembangan yang ada di Desa/Kelurahan Rua



















BAB II
DASAR TEORI

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda dengan Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat dirubah statusnya menjadi kelurahan.
Kewenangan desa adalah :
  • Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa
  • Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.
  • Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
  • Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada desa.

Menurut Bintarto dalam bukunya Pengantar Geografi Desa (1977) menulis bahwa desa yaitu perwujudan geografis, sosial, ekonomis, politis, dan cultural yang ada di situ, dalam hubungannya dan pengaruh timbal balik dengan daerah lainnya.
          Ciri-ciri desa :
ü   Perbandingan lahan dengan manusia cukup besar
ü   Lapangan kerja agraris
ü  Antar warga akrab
ü  Masyarakat memegang tradisi
ü  Masyarakat religious
ü   Sifat gotong royong masih kental
      Unsur  unsur desa :
ü  Daerah meliputi ; lokasi, keadaan air, luas, keadaan tanah, bentuk lahan dan sebagainya.
ü  Penduduk meliputi : jumlah, komposisi, kepadatan, tingkat kelahiran atau kematian, dan sebagainya.
ü  Tata kehidupan meliputi : adat istiadat, sistem pergaulan, pola-pola budaya dan sebagainya.
           Fungsi desa sebagai berikut :
1.      Desa sebagai Hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota)
2.      Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan
3.       Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota
4.      Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia.

      Klasifikasi desa
1)      Berdasarkan potensinya, wilayah pedesaan dalam garis besarnya dapat di bagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
a.       Wilayah desa yang berpotensi tinggi, menempati lahan pertanian yang subur dan topografi yang datar atau agak miring, di lengkapi dengan fasilitas irigasi teknis.
b.      Wilayah desa yang berpotensi sedang, menempati lahan pertanian yang agak subur dengan topografi yang tidak merata, dengan fasilitas irigasinya sebagian teknis dan sebagian semiteknis.
c.       Wilayah desa yang berpotensi rendah, menempati lahan yang tidak subur dengan relief atau topografi berbukit, kesulitan mendapatkan air.
2)      Berdasarkan tingkat kemampuan potensi-potensi yang di miliki, desa dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
a.    Desa swadaya ( tradisional )
Yaitu wilayah pedesaan yang hampir seluruh masyarakatnya memenuhi kebutuhan dengan mengusahakan sendiri, bahkan jarang atau tidak pernah kontak dengan masyarakat luar, sehingga proses kemajuan lamban. Potensi sumber daya tidak berkembang. Kondisi sedemikian dialami desa-desa terpencil di pedalaman.
b.    Desa Swakarya ( transisi )       
Yaitu desa yang dapat mengembangkan potensi yang ada dan dapat memenuhi kebutuhan sendiri, kelebihan produksi yang di hasilkan dapat di jual ke daerah lain dan dapat mengembangkan potensi alam, walaupun belum maju.
c.    Desa swasembada ( maju )
Yaitu desa yang dapat mengembangkan potensi secara optimal dan dapat menerapkan teknologi baru untuk memenfaatkan sumber daya yang di miliki, sehingga proses pembangunan dapat berjalan dengan baik.

Pola persebaran dan pemukiman desa menurut R Bintarto (1977) sebagai berikut:
     1.    Pola Radial
     2.    Pola Tersebar
     3.    Pola memanjang sepanjang pantai
     4.    Pola memanjang sepanjang sungai
     5.    Pola memanjang sepanjang jalan
     6.    Pola memanjang sejajar dengan jalan kereta api











BAB III
PEMBAHASAN
A.   Desa/Kelurahan
Keadaan Geografis kelurahan Rua kecamatan  pulau ternate, kota ternate terletak  pada 2 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayah 3,5 KM2. Dengan batas wilayah sebagai berikut:
v  Sebelah utara berbatas dengan kelurahan dorpedu
v  Sebelah selatan berbatas dengan kelurahan kastela
v  Sebelah barat berbatas dengan laut maluku
v  Sebelah timur berbatas dengan gunung gamalama.
Iklim tropis dan mempunyai 2 (dua) musimnya itu musim hujan dan musim kemarau.
B.     Potensi Desa/Kelurahan.
Potensi yang ada di kelurahan Rua kecamatan pulau ternate terbagi menjadi 2 bagian
1. Pertanian
Pertanian yang ada di kelurahan Rua kecamtan pulau ternate terbagi menjadi di bagian yakni tanaman musiman dan tanaman holtikultura.
a.Pengertian Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus, yang berarti tanaman kebun dan cultura/colere, berarti budidaya, sehingga dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern.

Hortikultura merupakan cabang dari ilmu agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman herbal (biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar.

Hortikultura merupakan perpaduan antara ilmu, teknologi, seni, dan ekonomi. Praktek pertanian hortikultura modern berkembang berdasarkan pengembangan ilmu yang menghasilkan teknologi untuk memproduksi dan menangani komoditas hortikultura yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi maupun kesenangan pribadi.


Bedasarkan jenis tanaman yang dibudidayakan, pertanian hortikultura dapat dibagi menjadi beberapa disiplin ilmu yang lebih spesifik, yaitu :
Ø  Olericulture adalah bagian hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman sayur.
Ø  Pomology adalah bagian hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman buah-buahan
Pada umumnya komoditas hortikultura dimanfaatkan dalam keadaan masih hidup sehingga perisibel (mudah rusak), dan air merupakan komponen penting dalam kualitas. Ciri-ciri penting komoditas Hortikultura adalah:

1. Komoditas hortikultura (sebagian besar) dipasarkan dalam keadaan hidup. Maksudnya sesuatu yang akan mati/rusak dan tidak ada nilainya.

2. Komoditas hortikultura mudah rusak. Artinya komoditas ini tidak dapat disimpan lama, harus segera dipasarkan dan dikonsumsi.

3. Komoditas hortikultura diperdagangkan dengan kandungan air tinggi dan meruah (voluminous). Artinya untuk pengangkutan dan penggudangan memerlukan ruang yang luas. Transportasi lewat udara memerlukan biaya yang tinggi karena kandungan air.

4. Kualitas adalah kata kunci pada komoditas ini. Produk hortikultura yang tidak berkualitas tidak akan ada harganya. 

5. Komoditas ini tidak dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat, tetapi sebagai sumber vitamain, mineral atau kesenangan. Sebagai sumber kesenangan, maka sekali lagi kualitas merupakan hal yang sangat penting. 

6. Komoditas ini memerlukan penanganan pasca panen yang baik. Ini merupakan konsekuensi dari tuntutan terhadap kualitas, dan karena komoditas ini mudah rusak.

7. Komoditas ini biasanya memberikan pemasukan yang baik. dimana, komoditas hortikultura di Indonesia seringkali diusahakan dalam skala usaha yang sempit / kecil, tetapi memberikan hasil ekonomi yang tinggi. Namun modal yang diperlukan untuk mengusahakan tanaman hortikultura juga lebih banyak daripada tanaman agronomi.
2. Perikanan
Perikanan yang ada di kelurahan Rua belum di maksimalkan secara baik di karena minimya investor untuk menanamkan modalnya di kelurahan Rua. Hasil tangkapan nelayan langsung di jual ke pasar bahkan sebagian membusuk karena tidak ada proses berkelanjutan. Adapun industri pengolahan ikan asapan namun ikan yang di dapat  dari pasar dan di jual ke pasar kembali.
2. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia di kelurahan Rua cukup bagus  di karenakan dilihat dari penetrasi jumlah angka profesi tidak homogen tetapi heterogen ini menandakan kelurahan Rua bukan daerah tertinggal dari kelurahan lainya yang ada di kecamatan pulau ternate.
C.    Perekonomian
Perekonomian masyarakat di kelurahan ini di katerogikan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari sehari mereka karena mudahya akses ke pasar. Masyarakat kelurahan rua tergolong menengah tidak miskin dan tidak juga kaya tapi secara ekonomi tercukupi.
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
D.    Permasalahan yang di hadapi
1.      Kesehatan.
Kesehatan masyarakat di kelurahan Rua baik dilihat  dari jumlah angka kelahiran di desa atau kelurahan Rua. Ini berarti masyarakat paham akan program pemerintah yakni program keluarga bencana. Namun untuk faktor pendukung sarana tidak mendukung sehingga masyarkat banyak berobat kekota karena lebih lengkap sarana infrastruktur dan tenaga medis dan obat obat yang di butuhkan.
2.      Pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Sektor Pendidikan :
 1. Jumlah murid SDN INPRES RUA 109  orang
 2. Jumlah murid  laki –laki 67 orang
 3. Jumlah murid perempuan 42 orang
 4. Jumlah  guru SDN INPRES RUA 11 orang
5. jumlah laki –laki 3 orang
6. Jumlah perempuan 8 orang
7. Jumlah murid MIS Rua 97 orang
8. Jumlah laki laki 39 orang
9. Jumlah perempuan 48 orang
10. Jumlah guru MIS RUA 10 orang
11. Jumlah guru laki laki 2 orang
12. jumlah guru perempuan  8 orang

   Pendidikan adalah suatu hal yang  sangat penting bagi setiap anak bangsa  kesempatan memperoleh pendidikan  adalah hak bagi setiap warga Negara  Indonesia  oleh karna itu ketersediaan sarana pendidikan di kelurahan menjadi hak mutlak terutama untuk tingkatan sekolah dasar.

Salah satu bukti kepedulian pemerintah tentang pentingnya pendidikan bagi setiap masarakat adalah kewajiban bagi sekolah dasar dan anak usia 7 15 tahun akan tetapi  yang lebih penting  di perhatikan  adalah ketersediaan  sarana pendidikan  di setiap  kelurahan  terutama  TK SD  dan  TPQ..
3. Teknologi
Kebutuhan akan teknologi masyrkat di kelurahan ini tergolong jauh dari kata mencukupi terutama di bidang komonikasi dan penggunaan data dan pertukaran data. Untuk jarigan ponsel terkadang tidak dapat sinyal untuk menelopon di karenakan fasilitas jaringan kecepatan upload dan download hanya mengandalkan jaringan generasi kedua atau EDGE.
Kebutuhan informasi merupakan hal yang penting untuk masyarakat  untuk sektor pendidikan masyarakat.
4. Pekerjaan

Keluraha Rua untuk masalah  perkerjaan hanya sebagian kecil bekerja sebagiai pegawai negeri sipil dan yang lainya bekerja senbagai nelayan dan petani. Berikut hasil tinjauan
10. Jumlah guru MIS RUA 10 orang11. Jumlah guru laki laki 2 orang12. jumlah guru perempuan  8 orang
E. Cara pemecahan atau solusi.
1. kesehatan.
2. pendidikan
3. Teknologi
4. Pekerjaan

F.   Konsep Pengembangan

     Ø Perikanan
Kedepannya masyarakat beharap akan akan adanya investor yang ingin menanamkan modal untuk membagun industri pembuatan ikan kaleng sehingga masyarakat tidak lagi menjual langsung secara mentah agar menigkatkan pendapatan nelyan. Karena tangkapan hasil nelayan selama ini belum di olah secara maksimalkan sehingga banyak ikan membusuk karena penangan yang baik pasca penangkapan ikan.
     Ø Pertanian

Selama ini masyarkat belum memaksimalkan hasil pertanian di karenakan harga kelangkaan dan keberdaan  pupuk di pasar terpenuhi.
BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Potensi suatu kelurahan atau desa merupakan hal penting yang mesti di perhatikan oleh pemerintah dan di tangani dengan baik untuk mendrongkat pendapatan sehinga mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
Karena beberapa tahun belakang ini pemerintah hanya mementigkan perekonomian makro dan mengabaikan ekonomi makro.
       
B.     Saran.
Demikian proposal yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.

Wabillah Taufik Walhidayah
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.




DAFTAR PUSTAKA